Desktop PC atau All In One?
Pada
awal dibuatnya dulu, komputer berukuran sangat besar. Namun seiring dengan
perkembangan waktu dan teknologi, ukuran komputer menjadi semakin kecil.
Berbagai vendor pun akhirnya berinovasi dengan merilis komputer yang lebih
praktis dan ringkas.
Tidaklah
mengherankan jika akhirnya ada berbagai versi
dari komputer, misalnya saja desktop PC, All-in-one PC, laptop, netbook,
ultrabook, dan sekarang tablet yang dilengkapi dock keyboard seperti Microsoft Surface Pro. Semuanya dibuat
berdasarkan bentuk, ukuran, dan fungsinya masing-masing.
1.
Pengertian Desktop PC
Desktop PC adalah komputer yang didesain untuk penggunaan harian
di satu tempat, hal ini berkebalikan dengan laptop atau komputer portabel
lainnya. Desktop PC terdiri dari 3 bagian utama yaitu monitor, input device
(keyboard, mouse), dan desktop (berisi komponen utama PC seperti CPU, RAM,
Motherboard, VGA, dsb).
Awalnya desktop ini diletakkan secara vertikal, tetapi pada
perkembangannya desktop banyak yang diletakkan secara horisontal (berdiri).
2. 1. Pengertian PC All In One
All-in-one PC adalah komputer yang komponen utamanya diletakkan
dan dijadikan satu dengan casing monitornya. Tujuannya adalah agar lebih
portable, lebih kecil, dan lebih praktis tanpa mengurangi fungsi utamanya
sebagai komputer kerja.
All-in-one PC biasanya selalu menggunakan monitor flat, bahkan
di all-in-one PC terbaru rata-rata sudah menggunakan layar touchscreen.
Komponen internal PC langsung diletakkan di belakang monitor tersebut secara
ringkas.
Perbedaan Desktop PC
& PC All In One
Desktop PC
|
PC All In One
|
Komponen utama computer
terletak di desktop
|
Komponen utama computer
jadi satu dengan monitor
|
Berat
|
Ringan dan ringkas
|
Sulit dipindahkan
|
Mudah dipindahkan
|
Perlu ruang yang
lebih luas
|
Hemat ruang
|
Monitor tidak touchscreen
|
Pilihan warna lebih
banyak dan touchscreen
|
Fleksibel dan mudah
untuk di-upgrade. Hampir semua
komponen dapat di-upgrade seperti
CPU, Motherboard, RAM, VGA, Monitor, dll.
|
Sulit untuk di-upgrade. Biasanya hanya memori dan
hardisk, sedangkan motherboard dan processor tidak dapat di-upgrade
|
Tidak mudah panas
karena ruangan komponen yang luas dan system pendinginnya yang lebih banyak
(Fan, ventilasi pada CPU)
|
Cepat panas bila
digunakan untuk pekerjaan berat, seperti rendering, gaming, atau server
|
Di desain hampir
untuk semua aktifitas seperti gaming, server, dan pekerjaan harian
|
Lebih cocok untuk
pekerjaan harian, pekerjaan kantor
|
Daftar Pustaka
http://winpoin.com/apa-sih-perbedaan-all-in-one-pc-vs-desktop-pc/